Tuesday 11 November 2014

Anak Kampung Semi Kota

Perkenal kan nama aku Subianto aku lahir dari keluarga yang belum berencana,karena waktu aku lahir sistem keluarga berencana (KB)dari Pemerintah belum keluar.aku lahir di keluarga yang sederhana,karena rumah aku di seberang rumah makan sederhana,aku adalah anak ke empat dari empat bersaudara,kalau di ibaratkan aku ni anak penghabisan atau produksi terakhir karena orang tua ku tidak  memproduksi anak lagi,aku tinggal di suatu desa yang belum masuk Google Earth,tapi aku bersyukur aku tidak tidur di kolong  jembatan yang  udah pasti masuk Google Earth karena jembatan kebanyakan ada nya di Kota-Kota.Namun itulah hidup,hidup itu pilihan,mau tinggal dimana ajah harus pilih-pilih.Tapi aku bangga tinggal di Kampung,sebab aku bisa melihat gerhana bulan dari pada aku tinggal di Bekasi yang kalau di peta termasuk di wilayah Kota nya Indonesia gak bisa lihat gerhana bulan.

Walupun aku tinggal di Kampung tapi aku punya hape Android,jadi jangan meremehkan anak Kampung,walaupun kebanyakan aku gak makan waktu istirahat sekolah,karena uang ku habis Cuma untuk beli paket internet,hidup itu perlu modal bro hehehee.alhamdulillah tahun ini aku baru saja tamat dari SMK aku di kampung,dan aku berencana ingin melanjutkan pendidikan aku ke Universitas,ya mau tidak mau aku harus ke Kota,karena Cuma di Kota yang  ada Universitas.
Hal yang pertama aku pikirkan saat aku harus pergi dari Kampung  ku menuju kota untuk melanjutkan pendidikan aku  adalah nama panggilan aku,ya aku tau nama aku subianto nama dari salah satu calon Presiden Indonesia tahun 2014-2019 walaupun gak ada Prabowo nya,tapi kalian taukan kalau pak Prabowo Subianto lahir tahun berapa?ya sekitar tahun 50 an,kalau nama nya itu pantas di kasih sama orang tua nya,masa aku yang lahir tahun 90 an di kasih nama subianto gak lucu kan?kenapa nama aku gak Nicholas,Tommy,Rio,dan selanjut nya,tapi gimana lagi mungkin udah takdir aku,1 ekor kambing orang tua aku korban kan Cuma untuk nama subianto,untuk acara Aqiqah jadi,janganlah sampai aku menyesali nya .

Dan aku pun punya ide gimana cara nya supaya waktu aku tinggal di Kota aku tidak jadi bahan ledekan sama teman-teman aku di Kota karena nama aku Subianto.kalau di Kampung nama panggilan aku anto walupun nama nya udah di ambang batas nama rata rata anak Kota tapi aku sedikit resah  dengan nama itu kalau aku bawa ke Kota yang sebenar nya,maka dari itu aku pun mulai berpikir nama panggilan apa yang kedengaran nya keren untuk nama panggilan aku di Kota nanti.setelah aku berpikir selama di Warung Bakso dan aku menghabiskan 3 mangkok bakso,maka tercetus lah nama “Biyan”ya nama yang berasa dari “suBIANto tetapi aku tambahin huruf “Y” biar keren jadi nya “BIYAN”

Mungkin ini contoh Ilustrasi nya saat aku bertemu orang Kota dan berkenalan dengan nya:

BI= BIYAN
OK= ORANG KOTA

OK : “hai dari kampung ya?
BI : ya kok tau?
OK : muka kamu kaya sawah,heheh bercanda doang,nama kamu siapa?
BI : Perkenal kan nama aku Subianto,Panggil ajah Biyan
OK : oo,keren ya nama kamu,nama aku Sartono
BI : Makasih,hahahaha

Hahaha gak kebayang kalau ilustrasi tersebut menjadi kenyataan,dan aku pun bisa ketawa hahhahaha.














Wednesday 5 November 2014

Ibuku,Malaikat Tanpa Sayap

Jadi anak kecil,mungkin saat ini hanya Cuma impian yang terlintas di benak ku kapan saja,masa di mana,aku merasakan indahnya hidup,gak pernah mikirin apapun.waktu kecil masa masa hidup ku aku lalui dengan senang,gembira,tanpa ada nya masalah.

Waktu kecil,aktifitas yang selalu aku lakukan ialah  makan,main,tidur,dimana aktifitas itu aku lalui bersama malaikat tanpa sayap yang selalu menjaga dan melidungiku,ya “ibu”.waktu kecil apapun yang aku minta,pasti aku dapatkan,misal nya aku minta mobil mobilan,pasti ibuku membelikannya,
Ibu selalu bisa membuat masa masa kecil ku gembira,tanpa sedikit pun ada nya kesedihan,uraian air mata,walaupun waktu kecil aku sedikit nakal,keras kepala,dan tidak mau mengikuti ucapan nya,tapi ibuku adalah orang yang menyayangi ku tanpa alasan.di lain sisi ada sosok ayah yang selalu mengajarikan ku apa arti nya hidup,walaupun di mulai ketika aku masih kecil,ketika ayah ku selalu memberitahu ku  bahwa kita tidak boleh menyakiti satu sama lain,kita harus saling tolong menolong,dan hal itu pun aku praktekan sewaktu aku masih kecil,ketika ibu memasak makanan untuk makan malam,aku membatu ibuku saat di suruh mengambil bawang,bumbu dapur,dll,sehinggah sedikit membantu nya pada saat memasak makanan.walaupun itu Cuma hal kecil,tapi itu aku lakukan hanya untuk melihat senyuman ibuku,karena dia tersenyum setiap tingkah laku ku pada saat menolong nya.aku gak tau sampai kapan aku masih melihat senyuman ibuku ,mungkin waktu yang akan memisahkan nya.

Tapi kini aku hanya bisa mengkhayal dan memimpikan masa masa kecilku,karena aku kini sudah mulai beranjak dewasa,yaitu suatu proses di dalam kehidupan.saat dimana insan manusia mencari jati diri nya.dan aku pun begitu,aku mulai mencari teman,mencari suasana baru.oleh karena itu mungkin aku jarang di rumah,jarang berkumpul bersama ibuku,jarang bicara bersama ibuku.aku tau mungkin di dalam hati ibuku merasa kesepian,karena anak nya kini sudah beranjak dewasa.
Aku tau di setiap do’a ibuku selalu terselip namaku,mungkin ibuku selalu memohon kepada tuhan untuk selalu menjagaku,selalu melindungiku,walaupun kini malaikat tanpa sayap nya sudah tidak selalu bersama nya

Namun kini ibu ku sudah masuk ke usia senja nya,raut muka nya sudah tidak seperti waktu aku masih kecil,tetapi satu hal yang tdak akanpernah berubah dari ibuku adalah senyuman ikhlas nya yang selalu membuat hati senang

Mungkin udah tiba saat nya aku lah yang menggantikan posisi ibuku sebagai malaikat tanpa sayap di dalam kehidupan  ibuku,yang selalu menjaga nya,yang selalu membuat dia tersenyum.
Suatu ketika aku memasuki kamar ibuku,dan aku pun melihat isi lemari tua yang ada di kamar ibuku,di sana aku melihat foto foto ketika aku masih kecil dan aku pun tersenyum,ternyata jabatan malaikat tanpa sayap sudah berpindah kepada diriku.